Perbedaan Proses Translasi Eukariot dan Prokariot yaitu :

Translasi adalah proses sintesis polipeptida spesifik berdasarkan sandi genetika pada mRNA. Proses ini adalah bagian kedua dari tahapan biosintesis protein setelah proses transkripsi. Translasi melibatkan ribosom sebagai tempat penggabungan asam amino-asam amino menjadi polipeptida dan tRNA sebagai pembawa asam amino ke ribosom dan “penerjemah” sandi genetika mRNA. Antibiotika dapat menghambat atau menghentikan proses translasi pada biosintesis protein, contohnya antibiotika anisomycin, cycloheximide, chloramphenicol, antetracycline. Translasi sangat berhubungan dengan proses transkripsi, karena kedua tahap tersebut merupakan tahap dalam sinteseis protein dalam sel

Mekanisme dasar translasi serupa untuk prokariot dan eukariot, Secara Umum Proses  translasi berupa penerjemahan kodon atau urutan nukleotida yang terdiri atas tiga nukleotida berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu. Kodon pada mRNA akan berpasangan dengan antikodon yang ada pada tRNA. Setiap tRNA mempunyai antikodon yang spesifik. Tiga nukleotida di anti kodon tRNA saling berpasangan dengan tiga nukleotida dalam kodon mRNA menyandi asam amino tertentu. Proses translasi dirangkum dalam tiga tahap, yaitu inisiasi, elongasi (pemanjangan) dan terminasi (penyelesaian). Translasi pada mRNA dimulai pada kodon pertama atau kodon inisiasi translasi berupa ATG pada DNA atau AUG pada RNA. Penerjemahan terjadi dari urutan basa molekul (yang juga menyusun kodon-kodon setiap tiga urutan basa) mRNA ke dalam urutan asam amino polipeptida. Banyak asam amino yang dapat disandikan oleh lebih dari satu kodon. Tempat-tempat translsasi ini ialah ribosom, partikel kompleks yang memfasilitasi perangkaian secara teratur asam amino menjadi rantai polipeptida. Asam amino yang akan dirangkaikan dengan asam amino lainnya dibawa oleh tRNA. Setiap asam amino akan dibawa oleh tRNA yang spesifik ke dalam kompleks mRNA-ribosom. Pada proses pemanjangan ribosom akan bergerak terus dari arah 5’3P ke arah 3’OH sepanjang mRNA sambil merangkaikan asam-asam amino. Proses penyelesaian ditandai denga bertemunya ribosom dengan kodon akhir pada mRNA. Walaupun mekanisme dasar trskripsi dan translasi serupa untuk prokariot dan eukariot, terdapat suatu perbedaan dalam aliran informasi genetik di dalam sel tersebut.

Translasi pada prokariot

Pada prokariot, translasi terjadi sebelum transkripsi sepenuhnya dirampungkan. Hal ini dimungkinkan karena pada prokariot molekul mRNA di translasikan berdasarkan arah dari ujung 5` ke ujung 3`. Selain dari itu, pada prokariot tidak terdapat membran inti, sehingga tidak ada yang memisahkan transkripsi dan translasi (sebagaimana yang

Terjadi pada eukariot) sehingga translasi dapat segera dilakukan.

Translasi pada eukariot

Pada eukariot transkripsi terjadi tidak bersamaan dengan translasi. Dengan adanya membran inti, pada eukariot dapat dibedakan tempat terjadinya transkripsi dan translasi, transkripsi terjadi di dalam inti sedang translasi terjadi di sitoplasma. Waktunya pun tidak dapat terjadi secara bersamaan, sebab sebelum dapat melakukan translasi, harus merampungkan terlebih dahulu proses transkripsi. Proses transkripsi  dan translasi pada eukariotpun lebih kompleks daripada prokariot.

mRNA pada eukariot berasal dari transkrip gen primer yang melalui beberapa  proses, yaitu:

  • Pembelahan sebagian besar mRNA prekursor (pre-mRNAs) menjadi molekul mRNA yang lebih kecil.
  • Penambahan kelompok 7-methyl guanosin (mRNA “caps”) pada ujung 5’ molekul.
  • Penambahan kira-kira 200 nukleotida panjang yang merupakan urutan nukleotida adenilet (“poly-A tails”) pada ujung 3’ molekul.
  • Melengkapi formasi atau susunan dengan protein yang spesifik.

    Masing-masing gen transkrip dapat melakukan beberapa atau seluruh tipe proses tersebut.

Tugas Ribosome di Sintesis Protein:

  • Ribosom mengkoordinasikan sintesis protein oleh menempatkan mRNA
  • Komponen ribosom, termasuk rRNAs, catalyze suatu chemical reaksi yang terjadi selama translasi. Untuk eukariotik mempunyai koefisien pengendapan 80 s, dan 70 s. Masing-masing ribosom terdiri dari 2 sub kesatuan eukaryotik 60 s dan 40 s , bakteri 50 s dan 30 s, sub kesatuan rRNA eukariotik (28 s, 5,8 s, dan 5 s) dan bakteri (23 s, 5 s),sub satuan terkecil berisi r RNA tunggal 18 s r RNA untuk eukariotik 16 sRNA untuk prokariot.

Proses selama translasi pada eukariotik dan proksriot : inisiasi , elongasi, terminasi.

  • Inisiasi Pada Translasi

Perbedaan utama antara permulaan translasi eukariot dan prikariot adalah, pada prokariot yang kompleks permulaan tranlasi terjadi secara langsung di permulaan codon, titik di mana sintesis protein akan mulai, sedangkan eukariot memakai proses tak langsung untuk menemukan permulaan titik. Fungsi faktor tranlasi prokariot: faktor inisiasi, elongasi, release.

  • Elongasi Pada Translasi

Elongasi pada eukariotik dan prokariotik, frameshifting terjadi selama elongasi,dan

terjadi secara acak karena polipeptida bersatu setelah frameshift mempunyai urutan

asam amino yang salah.

  • Terminasi Pada Translasi

Sintese Protein berakhir ketika salah satu dari ke tiga penghentian codon dicapai. Suatu lokasi tidak dimasukkan oleh suatu tRNA tetapi oleh suatu protein yang melepaskanvfaktor. Prokariot mempunyai tiga faktor pelepasan : RF-1 yang mengenali penghentian codon 5’-UAA-3’ dan 5’-UAG-3’, RF-2 yang mengenali 5’-UAA-3’ dan 5’-UGA-3’, dan RF-3 yang merangsang pelepasan RF1 dan RF2 dari ribosome setelah penghentian, di dalam suatu reaksi yang menuntut energi dari hidrolisis GTP. Eukaryotes hanya mempunyai dua faktor pelepasan eRf-1, yang mengenali penghentian codon, dan eRF-3, yang mungkin berperan sama

Secara garis besar translasi pada eukariot sama dengan translasi pada prokariot, perbedaannya hanya pada beberapa hal saja, misalnya, kelompok protein dari methyonil-dRNAi Afet tidak dibentuk dan sebagian besar mRNA eukariot dipelajari untuk memperoleh monogenik.

Tinggalkan komentar